STOP HOAX - Pen_diam

SELAMAT DATANG DI BLOGNYA ORANG PENDIAM

Friday, January 4, 2019

STOP HOAX




Pendiam - Dizaman yang serba digital saat ini kita dimudahkan untuk mencari informasi sedetail mungkin. Bahkan sampai urusan negara kita atau negara orang lain pun bisa kita dapat. Tapi masih saja ada yang mudah percaya dengan berita abal - abal yang memanipulasi kata - kata tidak berdasarkan fakta. 
Kita dimudahkan dengan adanya "Internet". Hanya membutuhkan smartphone murah dan quota yang cukup, kita bisa melihat berita apa saja yang disebar berita digital dan media sosial. 
Hoax tidak mengenal umur bahkan gender, banyak temen- temenku dan keluargaku termasuk salah satunya mengonsumsi berita hoax.

Peduli HOAX
Aku salah satu yang peduli dengan dimusnahkannya si penyebar hoax, walaupun itu temanku sendiri yang menyebarkannya. Tolong pihak polisi juga tanggap dengan masalah ini biar tidak berlarut - larut kita termakan berita HOAX.


Aplikasi anti HOAX 

Telah hadir hadir aplikasi anti hoax oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), salah satu organisasi yang peduli terhadap teknologi digital.
Dia adalah aplikasi Hoax Buster Tools (HBT) yang diharapkan dapat berperan menekan maraknya penyebaran hoax atau informasi yang tidak jelas kebenarannya. Aplikasi HBT dapat bekerja layaknya mesin pencari. Pengguna cukup memasukkan konten yang ingin dipastikan kebenerannya melalui HBT.

"Aplikasi HBT dapat mengecek status konten berita, foto, video, maupun akun di media sosial, apakah itu benar atau hoax,"

HBT baru bisa menangkal hoax di lingkungan domestik saja. Dan sejauh ini, HBT tersedia bagi smartphone berbasis Android.

Kegaduhan antara para pengguna jejaring sosial dengan mudahnya menyebar karena kita kepo dengan masalah apapun. Merebaknya berita palsu ini seakan menjadi santapan hangat pendamping gorengan di sore hari. Ketidakmampuan pengguna jejaring sosial dalam menyaring berita ditambah lagi kelabilan daya cerna otak mereka telah menyumbang kegaduhan berupa provokasi, ujaran kebencian, adu domba dan penyesatan opini.




No comments:

Post a Comment